This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 12 Agustus 2016

ANTIBIOTIK

CARA KERJA ANTIBIOTIK
1. Menghambat sinteisis dinding sel
2. Menghambat sintesis protein sel mikroba
3. Menghambat fungsi membran sel
4. Menghambat transkripsi dan replikasi

INFLAMASI DAN INFEKSI

INFLAMASI : suatu respon perlindungan yang melibatkan sel tubuh, pembuluh darah serta protein dan mediator lain dengan tujuan mengeliminasi penyebab utama jejas sel, demikian pula sel nekrotik dan jaringan sebagai akibat pengaruh awal dan memulai proses pemulihan jaringan.


INFEKSI : suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis.

HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI

LAKI-LAKI
1. Testosteron           : penghasil dan pematangan sperma
2. Gonadotropin       : meningkatkan pembentukan organ seks
3. Estrogen               : pematangan sperma
4. Growth Hormone : meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis

PEREMPUAN
1. Estrogen       : pembesaran tuba falopii
2. Progesteron  : perubahan endometrium
3. FSH              : pematangan folikel
4. LH                : sekresi estrogen
5. Prolaktin       : pembentukan ASI

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

GENITALIA FEMININA INTERNA 
1. VAGINAE 
     Merupakan canal atau saluran berbentuk sarung picak yang terbentang ke atas dan belakang antara muara organ vaginae (ostium vagiane) di organ vestibulum vaginae dengan organ uterus.
2. UTERUS 
    Berada disisi bagian organ facies superior sampai apex vesica urinaria.
3. TUBA INTERNA ( TUBA FALOPII)
     Dibungkus peritonium serta bermuara di supero lateral dari organ uterus. Disisi posteriornya melekat organ ovarium.
4. OVARIUM
     Berada dekat ke dinding lateral pelvis serta melekat disisi suatu organ genitalia feminina yaitu organ tuba uterina.

Kamis, 21 Juli 2016

GAGAL JANTUNG

Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan yang tepat. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan, seperti:
gagal-jantung-alodokter
Ada tiga jenis gagal jantung, di antaranya:
  • Gagal jantung yang terjadi akibat rusaknya katup jantung.
  • Gagal jantung yang terjadi akibat melemahnya ruang jantung atau ventrikel kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Gagal jantung yang terjadi akibat kakunya ventrikel kiri sehingga jantung sulit terisi darah.

Gejala gagal jantung

Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Seseorang yang terserang gagal jantung akut harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Gejala utama gagal jantung adalah:
  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Pembengkakan pergelangan kaki.

Diagnosis gagal jantung

Ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung, di antaranya adalah ekokardiogram, elektrokardiogram, dan tes darah.
Tes-tes ini penting untuk dilakukan. Selain dapat membantu dokter mengetahui tingkat fungsi jantung pasien, melalui tes-tes ini jenis gagal jantung pada pasien juga dapat diketahui sehingga memudahkan dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Pengobatan gagal jantung

Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya telah berhenti bekerja, melainkan daya pompa jantungnya menjadi lemah. Karena itu mereka yang mengalami kondisi ini membutuhkan pengobatan agar jantungnya bisa tetap berfungsi dengan baik.
Pada sebagian besar kasus, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak dapat diobati. Oleh karena itu, dalam kasus demikian, penanganan efektif yang terdiri dari kombinasi obat-obatan, peralatan penopang jantung, operasi perlu dilakukan. Gaya hidup yang sehat juga penting untuk dijalani oleh penderita.
Keefektifan penanganan gagal jantung bukan hanya tugas dokter, namun juga harus didukung oleh kerjasama dari pasien. Penanganan ini bertujuan untuk:
  • Meredakan gejala gagal jantung.
  • Membantu jantung menjadi lebih kuat.
  • Memungkinkan si penderita bisa hidup lebih lama secara normal.
  • Menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.

Pencegahan gagal jantung

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gagal jantung, di antaranya:
  • Mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Selain dari makanan seperti bayam, zat besi juga bisa Anda dapatkan dari suplemen.
  • Menjaga berat badan.
  • Berhenti merokok.
  • Membatasi konsumsi minuman keras.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.

HERNIA

Patogenesis Penyakit Hernia

Macam-macam hernia menurut tempatnya : hernia Inguinalis kira-kira 80 %, hernia fermoralis, hernia umbilikalis 50 % terjadi pada wanita yang berusia 50 tahun keatas, dan hernia skrotalis pada pria serta hernia labialis pada wanita. Selain itu penyakit hernia yang kebanyakan menyerang kaum pria juga memiliki beberapa tingkatan, diantaranya adalah :
  1. Hernia Redusible (reponibel), dimana hernia itu masih dapat kembali, jadi kalau isi hernia itu usus, maka usus yang masuk kantong hernia itu kadang-kadang kempis kembali.
  2. Hernia Irreduceble (irreponibel), dalam hal hernia tidak dapat susut kembali ke dalam rongga perut, isi usus masih dapat berjalan dengan lancar.
  3. Hernia Inkarserata (hernia terjepit), disini usus terjepit pada pintu hernia, maka akan terlihat adanya tanda-tanda ileus.
Gejala penyakit hernia yang muncul adalah pada kasus hernia inguinalis lateralis biasanya akan nampak benjolan yang terjadi pada daerah inguinal dan kemudian akan meluas menuju ke daerah skrotum. Terkadang, anak juga akan mengalami pembengkakan dibagian skrotum tanpa adanya benjolan dan sebelumnya terjadi pada daerah inguinal. Selain itu, orang tua biasnaya sebagai orang pertama yang melihat benjolan yang keluar tersebut. Hal ini kmungkinan muncul disaat bayi sedang menangis atau disaat bayi sedang mengejan. Dan selama bayi tertidur atau saat dalam keadaan tenang, biasanya hernia yang muncul ini akan hilang dengan sendirinya tanpa ada benjolan dan tanpa terjadinya pembengkakan pada skrotum. Riwayat pembengkakan yang terjadi pada daerah oangkal paha, labia, dan bagian skrotum yang terjadi dengan berulang kali akan hilang dengan otomatis merupakan salah satu tanda yang khas untuk kasus penyakit hernia lateralis.

Pemeriksaan Penyakit Hernia

Pemeriksaan fisik yang dilakukan biasnya akan menampakkan benjolan inguinal yang tingginya sebesar cincin interna atau juga ekterna atau pembengkakan pada daerah akrtoum yang ukurannya akan mengalami penurunan atau mengalami fluktuasi. Cara khas yang lain yang bisa dilakukan dalam melakukan pemeriksaan hernia inguinalis, yang sebenarnya terjadi pada bayi tidak harus dilakukan, dan ternyata bisa mengakibatkan membuat ketidaknyamanan. Hal ini disebabkan karena cincin interna dan juga ekstena yang muncul pada anak dan paralel. Hernia inguinalis lateralis juga bisa diketahui dengan cara memeriksa bayi lewat tindakan meletakkan bayi saat mereka sedang tidur dengan posisi telentang dan kakinya lurus serta tangannya diatas kepala.
Posisi yang seperti ini bisa menyebabkan terjadinya bayi menangis. Dan menangis akan membuat tekanan pada daerah intra abdomen akan mengalami peningkatan yang kemudian akan menunjukkan benjolan yang terjadi pada daerah tuberkulum pubis atau bagian cincin eksterna atau juga terjadinya pembengkakan pada bagian dalam skrotum. Biasanya anak yang lebih tua akan diperiksa dengan cara berdiri, yang memang membuat tekanan mengalami peningkatan pada intra abdomen dan kemudian akan memperlihatkan hernia tadi. Setelah itu, testis yang mengalami retraksi yang biasanya sering terjadi pada anak-anak dan bayi dan bisa menyerupai dengan hernia inguinalis dengan benjolan yang terletak pada atas cincin eskterna tadi. Karena itulah sangat pentig sekali untuk meraba testis sebelum kemudian meraba bagian benjolan inguinal tadi. Hal ini kemungkinan diferensiasi atau perbedaan dari antara keduanya dan bisa menghindari dari terjadinya tekanan pembedahan yang memang tidak diperlukan.

Diagnosis Hernia

Diagnosis yang sulit ditegkkan biasanya pemeriksaan rektum juga akan membantu untuk membedakan terjadinya kelainan pada daerah pangkal paha akut, dan pemeriksa pada awalnya akan memeriksa bagian cincin interna yang terletak pada sisi yang memang tidak terlihat dan setelah itu dengan cara mengusapkan jari telunjuk atau pada kelima jari kebagian cincin interna menuju ke daerah yang mengalami keterlibatan. Untuk kasus penyakit hernia inguinalis lateralis organ dalam abdomen yang bisa dilakukan palpasi dengan lebih menyeluruh lewat cincin interna. Dan cara ini biasanya bisa sangat membantu dalam membedakan penyakit hernia inkarserasi dengan hidrokel tali akut juga adanya suatu kelainan yang muncul pada kelainan inguinal lainnya misalnya adalah adenitis inguinalis.
Tindakan yang paling tepat untuk kasus penyakit hernia inguinalis lateralis adalah melakukan tindakan operasi, karena pada kasus penyakit hernia inguinalis lateralis juga tidak bisa sembuh hanya dengan spontan saja. Tindakan operasi penyakit hernia juga harus dengan segera dilakukan dengan elektif jika diagnosis sudah ditegakkan, karena biasanya akan beresiko sangat tinggi untuk terjadinya inkarserata dan kemudian harinya setelah terutama selama tahun pertama kehidupan si anak. Perbaikan yang terjadi secara elektif pada penyakit hernia inguinalis lateralis juga bisa dilakukan pada penderita yang sedang menjalankan rawat jalan.

SCABIES

Pengertian Scabies
Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabiei varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung.
Penyakit scabies ini banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan untuk penyakit ini seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain (silahkan ditambahkan).
Penyebab scabies
Seperti telah disebutkan sebelumnya penyakit scabies disebabkan oleh tungau yang berukuran kecil tak tampak oleh mata telanjang sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan S. scabei jantan setengah dari ukuran betina.
penyabab kudis
Sarcoptes scabei penyebab gudikan atau kudis
Kutu betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit (lihat gambar), disana ia bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar.
Cara Penularan Scabies
Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang maka penyakit ini mudah menular. Penularan scabies bisa terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit dan hubungan suami istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama.
Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan mengenai orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama, pondok pesantren, dan satu sekolah.

DEMAM BERDARAH

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang.

DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.

Penderita penyakit DBD di Indonesia

Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil. Bahkan menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD.
Sedangkan menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang sangat umum di Indonesia.

Gejala penyakit DBD

Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celsius. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul.

Penyebab utama penyakit DBD

Penyebab DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan hangat.

Diagnosis DBD melalui pemeriksaan darah

Jika Anda mengalami gejala seperti flu dan demam selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Ciri-ciri spesifik dari gejala DBD, yaitu demam tinggi hingga mencapai 41 derajat celsius, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, hingga rasa sakit di belakang mata.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah ada virus dengue di dalam tubuh Anda.

Seputar pengobatan penyakit DBD

Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati DBD, namun gejala penyakit ini bisa diatasi dengan meminum banyak cairan, istirahat, dan mengonsumsi parasetamol. Jika cara pengobatan tersebut diterapkan, biasanya DBD akan sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu.

Komplikasi yang muncul

Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, DBD bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DBD berat. DBD berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan. Oleh karena itu antarkan penderita DBD berat ke rumah sakit untuk ditangani secepatnya karena dikhawatirkan bisa berujung kepada kematian jika terlambat ditangani.

Langkah pencegahan penyakit DBD

Meski hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, namun beberapa langkah pencegahan penyakit ini bisa Anda lakukan, diantaranya:
  • Mensterilkan rumah atau lingkungan sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk.
  • Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
  • Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda.
  • Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
  • Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.
  • Memakai anti nyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
  • Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.

DIABETES MELLITUS

Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.
Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin secaa efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
Gambar : Proses terjadinya diabetes mellitus
Sebagiaan glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula.
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh (gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.
Komplikasi Diabetes
Apabila dibiarkan tak terkendali serta tanpa perawatan yang memadai, kondisi diabetes ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang berakibat fatal, seperti kerusakan saraf (Neuropathy), otak (cerebrovaskular), gangguan mata (retinopathy), penyakit jantung (kardiovaskular), penyakit ginjal (nefropathy), impotensi, gangguan pencernaan, komplikasi di mulut (gigi mudah lepas), mudah terinfeksi, kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan) dan luka membusuk (gangren).

OSTEOARTHRITIS

Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku. Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendi-sendi tersebut.
Sendi yang paling sering mengalami kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang.
alodokter-osetoarthritis

Gejala-gejala Osteoarthritis

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang.
Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah:
  • Kelenturan sendi yang menurun.
  • Sendi yang mudah nyeri.
  • Lemas otot dan massa otot yang berkurang.
Gejala-gejala tersebut bisa datang dan pergi atau terjadi secara terus-menerus. Kekambuhan ini mungkin bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang Anda jalani serta cuaca. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika gejala-gejala osteoarthritis yang Anda alami tidak kunjung reda selama beberapa minggu. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengetahui penyebabnya jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah terdiagnosis.

Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis

Osteoarthritis menyebabkan tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Tulang rawan adalah jaringan ikat padat yang kenyal dan elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan.
Penyebab kerusakan tulang rawan tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu kondisi itu, yaitu:
  • Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.
  • Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi.
  • Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi.
  • Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika.
  • Mengidap kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.

Diagnosis Osteoarthritis

Tahap awal diagnosis osteoarthritis umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada sendi yang terserang. Dokter akan memeriksa apakah ada pembengkakan serta batas gerakan sendi tersebut. Gejala-gejala dan riwayat kondisi kesehatan Anda juga akan ditanyakan oleh dokter.
X-ray, MRI scan, serta tes darah kemudian mungkin dianjurkan sebagai pemeriksaan yang lebih mendetail. Selain itu, langkah-langkah pemeriksaan ini berguna untuk:
  • Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain.
  • Memeriksa tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien.

Langkah Penanganan Osteoarthritis

Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar pasien bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal.
Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan-lahan seiring waktu. Gejala bisa ditangani dengan langkah sederhana seperti:
  • Menurunkan berat badan bagi pasien yang mengalami obesitas.
  • Rutin dalam berolahraga.
  • Menjalani terapi fisik dan/atau terapi okupasi.
  • Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat pasien berdiri atau berjalan.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pereda rasa sakit atau obat anti inflamasi non-steroid.
Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan sendi cukup rusak, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak.

Rabu, 20 Juli 2016

OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak.
Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.

Penderita Osteoporosis di Indonesia

Di Indonesia, sebanyak 23 persen wanita berusia 50-80 tahun dan 53 persen wanita berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis, berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2006. Risiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan risiko pada pria.
Osteoporosis-Alodokter
Meski umumnya osteoporosis dialami oleh wanita yang telah memasuki masa menopause, osteoporosis juga dapat terjadi pada pria, wanita yang  berusia lebih muda, dan anak-anak. Kekurangan kalsium diperkirakan menjadi penyebab kasus-kasus osteoporosis di Indonesia.

Apa Saja Gejala Osteoporosis?

Umumnya tidak ada tanda-tanda terjadinya osteoporosis di awal masa menurunnya kepadatan tulang. Namun beberapa kondisi berikut dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis, antara lain sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami cedera/keretakan tulang.
Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan biasanya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang pangkal paha.

Faktor Risiko Berkembangnya Osteoporosis

Tulang Anda terus beregenerasi dari waktu ke waktu. Ini berarti tulang yang telah rapuh akan terganti dengan tulang baru. Saat masih kanak-kanak, tulang kita tumbuh dan mampu memperbarui diri dengan cepat.
Pada rentang usia 16-18 tahun, tulang perlahan-lahan akan berhenti tumbuh, sementara massa tulang akan terus bertambah hingga usia akhir 20-an. Namun proses ini melambat seiring dengan pertambahan usia manusia. Secara perlahan, kepadatan tulang akan makin berkurang dan proses ini dimulai sekitar umur 35 tahun.
Di Indonesia, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah pengidap osteoporosis di Indonesia.
Selain usia tua, berikut ini adalah beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya osteoporosis:
  • Adanya riwayat penyakit anggota keluarga yang mengidap osteoporosis
  • Sering mengonsumsi minuman keras dan merokok
  • Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti  kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Malabsorpsi (ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan)
  • Pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang memengaruhi kekuatan tulang atau kadar hormon, seperti konsumsi prednisolon berkepanjangan.
  • Kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, seperti rheumatoid arthritis, penyakit paru obstruktif kronis/COPD (chronic obstructive pulmonary disease), dan penyakit Crohn.

Memeriksa Kepadatan Tulang Menggunakan DEXA Scan

Untuk mendiagnosis terjadinya osteoporosis, Anda perlu menjalani tes untuk memeriksa kepadatan tulang. Dual energy X-ray absorptiometry/DEXA scan adalah pemeriksaan paling umum untuk memperkirakan risiko keretakan tulang. Prosedur ini tidak memerlukan banyak waktu dan tidak menyebabkan rasa sakit. Selain itu ada pula FRAX, algoritma untuk memperkirakan risiko patah tulang dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

Mengurangi Risiko Terkena Osteoporosis 

Semua orang dapat menjaga tulang mereka tetap sehat dan mengurangi risiko mengidap osteoporosis. Anda bisa mulai dengan menerapkan pola makan sehat disertai dengan melakukan olahraga secara teratur. Perbanyak pilihan makanan yang kaya akan kandungan vitamin D dan kalsium. Mulailah kurangi merokok hingga benar-benar bisa menghindari sepenuhnya dan kurangi mengonsumsi minuman keras.

Mencegah Keretakan Tulang

Pengidap osteoporosis umumnya disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan demi mencegah keretakan tulang. Pilihan jenis pengobatan osteoporosis yang diberikan tergantung kepada tingkat risiko keretakan tulang Anda. Hal ini didasarkan pada sejumlah data seperti hasil pemeriksaan DEXA dan usia Anda.
Bagi Anda yang telah didiagnosis mengidap osteoporosis, penting untuk menjaga diri agar tidak mengalami cedera atau mengalami keretakan tulang. Pengidap yang telah lanjut usia disarankan untuk menjalani pemeriksaan penglihatan dan pendengaran secara teratur. Ciptakan rumah dan lingkungan yang aman dengan memindahkan perabot yang membuat Anda berisiko untuk jatuh, terantuk, atau terbentur.
Jika Anda telah mengalami keretakan tulang, terdapat beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk pulih. Misalnya perawatan dengan mandi air hangat atau menyiapkan kantong kompres dingin. Relaksasi juga bisa membantu proses pemulihan.
Tanyakan kepada dokter tentang cara menjalani hidup dengan osteoporosis dalam jangka panjang. Selain itu, cobalah untuk bertukar pikiran dengan konselor terlatih, psikolog, atau penderita lain.

DEMAM PADA ANAK

Demam bukanlah sebuah penyakit tetapi merupakan sebuah gejala. Demam terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang berperang melawan infeksi. Dalam istilah medis, seseorang disebut menderita demam jika suhu tubuhnya mencapai 37,5° celcius atau lebih.

Cara yang paling cepat, tepat,dan mudah untuk mengetahui apakah anak Anda sedang demam adalah dengan memeriksa suhu tubuhnya. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan dengan memakai termometer. Jangan bergantung pada rabaan tangan untuk mengukur demam. Suhu anak bisa saja lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Anak-anak sering mengalami demam dan pada umunya penyebab demam bukanlah suatu hal yang bersifat serius atau gawat. Pada kebanyakan kasus, demam akan menghilang dengan sendirinya.
Kondisi demam itu sendiri sebenarnya memiliki fungsi dan manfaat pada tubuh. Dengan meningkatnya suhu tubuh, sistem kekebalan tubuh akan lebih cepat dalam memproduksi antibodi dan menggandakan sel darah putih yang diperlukan untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi. Selain itu, suhu tubuh yang lebih tinggi juga dapat menghambat perkembangan bakteri atau virus dalam tubuh.
Demam akan lebih sering terjadi pada bayi di bawah lima tahun dibandingkan pada anak yang lebih tua. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan pada bayi belum terbentuk dengan baik. Demam yang tinggi atau berkelanjutan pada bayi perlu diwaspadai karena sistem pengaturan suhu tubuh mereka belum berkembang dengan sempurna.

TUMOR PADAT

Tumor padat adalah bentuk tonjolan yang abnormal dalam tubuh yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti penyakit keganasan (neoplasma), infeksi, dll. Dalam arti khusus tumor padat ini didefinisikan sebagai benjolan yang disebabkan oleh penyakit keganasan (neoplasma) dan neoplasma ganas secara umum disebut kanker.

Stadium Tumor Padat Berdasarkan Letak Topografi, Ekstensi, dan Metastasenya dlam Organ 
1. stadium lokal, pertumbuhannya masih terbatas pada organ semula tempatnya tumbuh. Karsinoma insitu: pertumbuhannya masih terbatas intra epiteal, intraduktal, intra lobuler. Istilah ini hanya dikenal pada tumor ganas epiteal. Infiltrasi lokal atau invasif: tumor padat telah tumbuh melewati jaringan epitel, duktus, atau lobulus, tetapi masih didalam organ yang bersangkutan atau telah menginfiltrasi jaringan sekitarnya.

2. stadium metastase regional, tumor padat telah metastase ke kelenjar limfe yang berdekatan (kelenjar limfe regional)

3. stadium metastase jauh, tumor padat telah metastase pada organ yang letaknya jauh dari tumor primer.

Secara klinis kadang-kadang dipakai dua istilah diatas sekaligus untuk menyebutkan stadium tumor padat yaitu Stadium lokoregional, oleh karena pada kenyataannya sering ditemukan stadium lokal dan regional secara bersamaan pada waktu dilakukan pemeriksaan klinis.  

TROMBOSIS VENA DALAM DAN EMBOLI PARU

Trombosis adalah terbentuknya bekuan darah dalam pembuluh darah. Trombus atau bekuan darah ini dapat terbentuk pada vena, arteri, jantung atau mikrosirkulasi dan dapat menyebabkan komplikasi akibat obstruksi atau emboli.

Dalam keadaan normal, darah yang bersirkulasi dalam keadaan cair tetapi akan membentuk bekuan jika teraktivasi atau terpapar dengan suatu permukaan. Virchow mengungkapkan suatu triad yang merupakan dasar terbentuknya trombus, yang dikenalsebagai Triad Virchow. Triad ini terdiri dari:
1) gangguan pada aliran darah yang menyebabkan stasis
2) gangguan pada keseimbangan antara prokoagulan dan antikoagulan yang menyebabkan aktivasi faktor pembekuan
3) gangguan pada dinding pembuluh darah (endotel) yang menyebabkan prokoagulan

Trombosis terjaid jika keseimbangan antara faktor trombogenik dan mekanisme protektif terganggu. Faktor trombogenik meliputi :
1. gangguan sel endotel
2. terpaparnya subendotel akibat hilangnya sel endotel
3. aktivasi trombosit atau interaksinya dengan kolagen subendotel atau faktor von willebrand
4. aktivasi koagulasi
5. terganggunya fibrinolisis
6. stasis

Mekanisme protektif terdiri dari:
1. faktor antitrombotik yang dilepaskan oleh sel endotel yang utuh
2. netralisasi faktor pembekuan yang aktif oleh komponen sel endotel
3. hambatan faktor pembekuan yang aktif oleh inhibitor
4. pemecahan faktor pembekuan oleh protease
5. pengenceran faktor pembekuan yang aktif dan trombosit yang beragregasi oleh aliran darah
6. lisisnya trombus oleh sistem fibrinolisis 

FIBRINOLISIS PRIMER

Fibrinolisis perimer merupakan sindrome fibrinolisis yang berlebihan oleh larena adanya enzim fibrinolitik didalam sirkulasi seperti plasmin dan tissue plasminogen actifator (t-PA). Pengobatan trombolitik mewakili contoh yang umum dan ekstrim dari fibrinolisis primer. Penyebab lainnya dari fibrinolisis primer jarang. Sedangkan fibrinolisis sekunder merupakan respon kompesasi dari koagulasi intravaskular diseminata (KID), yang mungkin disebabkan oleh adanya berbagai penyakit lain yang mendasari.


Sistem fibrinolitik berfungsi untuk membersihkan fibrin yang tidak diperlukan dari lokasi vaskular atau ekstravaskular dan ini merupakan pengaturan yang alami. Setelah jejas vaskular, deposisi fibrin akan merangsang pelepasan t-PA dari sel endotel yang terkena dan mungkin juga dari jaringan yang lainnya yang berdekatan dengan bekuan yang terbentuk. Aktivator plasminogen akan mengikat rantai fibrin dan mengkonversi plasminogen menjadi plasmin dengan memecah fibrin dan membentuk soluble, fibrin degradation products (sFDP). Dibawah proses fibrinolisis yang terkendali akan membatasi lokasi bekuan fibrin yang dipecah. Ini disebabkan adanya netralisasi plasmin bebas oleh a2-antiplasmin dan penghambatan t-PA oleh plasminogen activator inhibitor-1. Jika enzim fibrinolitik terlepas kedalam sirkulasi dalam bentuk aktif maka mereka segera akan dihambat oleh a2-AP dan dibersihkan oleh hati sebelum proes fibrinolitik ini berkembang.

PENYAKIT VON WILLEBRAND

Penyakit Von Willebrand (PVW) adalah kelainan perdarahan herediter disebabkan oleh defisiensi faktor von willebrand (FVW). FVW membantu trombosit melekat pada dinding pembuluh darah dan antara sesamanya yang diperlukan untuk pembekuan darah yang normal.
FVW adalah suatu glikoprotein multimer heterogen dalam plasma dengan 2 fungsi utama:
1. memudahkan adhesi trombosit pada kondisi stress berat dengan menghubungkan reseptor membran trombosit ke subendotel pembuluh darah.
2. bekerja sebagai pembawa plasma bagi faktor VIII, suatu protein koagulasi darah yang penting.

Kelainan perdarahan kroni yang ditandai dengan agregasi trombosit maupun pembentukan bekuan tidak terjadi secara memadai. Kelainan adhesi trombosit mungkin karena kelainan reseptor trombosit intrinsik/kelainan defisiensi molekul pelekat seperti FVW.

PVW disebabkan oleh kelainan kuantitatif dan atau kualitatif FVW. Pada banyak kasus juga terjadi defisiensi pada faktor VIII. Kelainan yang nyata pada FVW bertanggung jawab 3 tipe utama FVW:
1. Kelainan Kuantitatif FVW
Tipe 1 dan 3 ditandai dengan kelainan kuantitatif FVW, Identifikasi kelainan gen adalah sulit pada tipe 1 dan 3 PVW. Tipe 1 merupakan kelainan yang ringan dan menjadi kasus terbanyak. Pada PVW tipe 1, 40% anggota keluarga kelompok ini membawa alele PVW namun dengan kadar FVW normal. Tipe 3 adalah bentuk yang terberaat. Bentuk ini jaran terjadi.
2. Kelainan Kualitatif FVW
Tipe 2 yang terdiri dari subtipe 2A, 2B, 2M, dan 2N meliputi pasien dengan kelainan kualitatif FVW. Tipe 2 meliputi kelainan yang ringan sampai sedang ditandai dengan gejala-gejala yang sifatnya sedang. Tipe 2A dutandai dengan penurunan fungsi FVW yang terkait trombosit dan termasuk subtipe IIA dan IIC. Tipe 2B, ditetapkan dengan meningkatnya afinitas FVW terhadap GP1b trombosit. Tipe 2N ditandai oleh kelainan ikatan FVW pada faktor VIII.

Minggu, 17 Juli 2016

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoiesis karena cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. ADB ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan cadangan besi kosong.

Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering dijumpai, terutama dinegara-negara tropik atau negara dunia ketiga, oleh karena sangat berkaitan dengan taraf sosial ekonomi.

Gejala yang khas yang dijumpai pada anemia defisiensi besi adalah :
1. koilonychia : kuku sendok, kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga miripseperti sendok
2. atrofi papil lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang
3. stomatitis angularis: adanya keradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan
4. disfagia: nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring
atrofi mukosa gaster  sehingga menimbulkan akhloridia
5. pica : keinginan untuk memakan bahan yang tidak lazim, seperti tanah liat, es, lem, dan lain-lain.

HIPERTENSI

Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul terutama karena interaksi antara faktor-faktor resiko yang mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut, antara lain :
1. faktor resiko, seperti: diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok, genetis
2. sistem sara simpatis: tonus simpatis dan variasi diurnal
3. keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokontriksi: endotel pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos dan intertisium juga memberikan konstribusi akhir.
4. pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem renin, angiostensin, dan aldosteron.

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah :
1. Jantung
     - hipertrofi ventrikel kiri
     - angina atau infark miokardium
     - gagal jantung
2. Otak
     - strok atau transient ischemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati

Faktor resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi antara lain adalah :
1. merokok
2. obesitas
3. kurangnya aktivitas fisik
4. dislipidemia
5. diabetes melitus
6. mikroalbuminuria
7. usia
8. riwayat keluarga

BATU SALURAN KEMIH

Batu saluran kemih menurut tempatnya digolongkan menjadi batu ginjal dan batu kandung kemih. Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal didalam ginjal, dan mengandung komponen kristal serta matriks organik. Lokasi batu ginjal dijumpai khas di kaliks atau pelvis dan bila akan keluar dapat terhenti di ureter atau dikandung kemih. Batu ginjal sebagian besar mengandung batu kalsium. Batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat, secara bersama dapat dijumpai sampai 65-85% dari jumlah keseluruhan batu ginjal.

Pembentukan batu saluran kemih memerlukan keadaan supersaturasi dalam pembentukan batu. Inhibitor pembentuk batu dijumpai dalam air kemih normal. Batu kalsium oksalat dengan inhibitor sitrat dan glikoprotein. Beberapa promoter (reaktan) dapat memicu pembentukan batu seperti asam urat, memacu batu kalsium oksalat.

FAKTOR RESIKO PENYEBAB BATU
1. Hiperkalsiuria
    kejadian hematuri diduga disebabkan kerusakan jaringan lokal yang dipengaruhi oleh agregasi kristal kecil. Peningkatan eksresi kalsium dengan air kemih atau tanpa faktor resiko lainnya ditemukan pada setengah dari pembentuk batu kalsium idiopatik.

2. Hipositraturia
    suatu penurunan eksresi inhibitor pembentukan kristal dalam kemih khususnya sitrat merupakan suatu mekanisme lain untuk timbulnya batu ginjal. Masukan protein merupakan salah satu faktor utama yang dapat membatasi eksresi sitrat. Peningkatan reabsorpsi sitrat akibat peningkatan asam di proksimal dijumpai pada asidosis metabolik kronik, diare kronik, asidosis tubulus ginjal, diversi ureter atau masukan protein tinggi.

Sabtu, 16 Juli 2016

GLOMERULONEFRITIS

Glomerulonefritis (GN) adalah penyakit akibat respon imunologik dan hanya jenis tertentu saja yang secara pasti telah diketahui etiologinya. Proses imunologik diatur oleh berbagai faktor imunogenetik yang menentukan bagaimana individu merespon suatu kejadian. Secara garis besar dua mekanisme terjadinya GN yaitu circulating immune complex dan terbentuknya deposit kompleks imun secara in-situ.

Kerusakan glomerulus tidak langsung disebabkan oleh endapan kompleks imun. Berbagai faktor seperti proses inflamasi, sel inflamasi, mediator inflamasi, dan komplemen berperan pada kerusakan glomerulus. Kerusakan glomerulus dapat terjadi dengan melibatkan sistem komplemen dan sel inflamasi, melibatkan komplemen tanpa keterlibatan sel inflamasi, dan melibatkan sel inflamasi tanpa sistem komplemen. Kerusakan glomerulus dapat pula terjai sebagai implikasi langsung akibat imunitas seluler melalui sel T yang tersensitisasi.

PROTEINURIA

Proteinuria adalah adanya protein didalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2. Dalam keadaan normal, protein dalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional.

Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius. Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa adanya proteinuria kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara tidak penting atau merupakan penyakit ginjal yang tidak progresif. Lagipula protein dikeluarkan urin dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langsung bertanggungjawab untuk metabolisme yang serius.

Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200 mg/hari pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal. Dikatakan proteinuria masif bila terdapat protein diurin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin.

HEMATURIA

Hematuria adalah kelainan abnormal yang ditemukannya sel darah merah dalam urin. Ada 2 macam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuria makroskopis. Hematuria makroskopis dapat terjadi bila sedikitnya 1 cc darah per liter urin, sedangkan hematuria mikroskopis sering kita temukan pada pemeriksaan laboratorium urinalisis pada pasien dengan berbagai keluhan, atau pada saat pemeriksaan kesehatan.

Dikatakan hematuria apabila pada pemeriksaan mikroskop ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapangan pandang besar urin yang disentrifugasi.

Ditemukannya sedimen urin seperti sel darah merah, leukosit, silinder merupakan tanda penyakit/kelainan glomerulus, tubulointerstisial, dan urologi. Hematuria tidak berbahaya sepanjang tidak menyebabkan perdarahan hebat, tetapi etiologi hematuria harus ditegakkan untuk penanganan lebih lanjut. Bila ditemukan hematuria dilakukan evaluasi etiologi dan penyakit yang mendasari terjadinya hematuria.

EDEMA

Komponen terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah zat pelarut dari zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan. Air tubuh total adalah persentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, nilainya bervariasi menurut jenis kelamin, umur dan kandungan lemak tubuh.

Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau didalam berbagai rongga tubuh. Keadaan ini sering dijumpai pada praktik klinik sehari-hari yang terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh. Antara lain gangguan hemodinamika sistem kapiler yang menyebabkan retensi natrium dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intravaskuler ke interstisium.

Volume cairan interstitial dipertahankan oleh hukum starling. Kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut termasuk protein antara kapiler dan jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik masing-masing kompartemen.

DIARE

Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar dan konsistensi feses menjadi cair. Secara praktis dikatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengankonsistensi cair. Diare dapat digolongkan diare akut atau bila telah berlangsung lebih dari 2 minggu dikategorikan sebagai diare kronik.

DIARE AKUT

Etiologi: Virus, protozoa, Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, bakteri: yang memproduksi enterotoksin (S.aureus, C.perfringens, E.coli, V.cholera, C.difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shigella, Salmonella sp, Yersinia), iskemia intestinal, Inflammatory bowel disease,  kolitis radiasi.


DIARE KRONIK
1. Diare osmotik: disebabkan oleh osmolaritas intra lumen usus lebih tinggi dibandingkan osmolaritas serum. Hal ini terjadi pada intoleransi laktosa, obat laksatif (laktulosa, magnesium sulfat), obat (antasida).
2. Diare sekretorik: terjadinya sekresi intestinal yang berlebihan dan berkurangnya absorpsi menimbulkan diare yang cair dan banyak. Pada umumnya disebabkan oleh tumor endorskin, malabsorpsi garam empedu, laksatif katartik.
3. Diare karena gangguan motilitas: hal ini disebabkan oleh transit usus yang cepat atau justru karena terjadinya stasis yang menimbulkan perkembangan berlebih bakteri intralumen usus. Penyebab yang klasik adalah irritable bowel sindrome.

DISPEPSIA





Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk suatu sindrom atau kumpulan gejala/keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa penuh/begah. Keluhan ini tidak perlu selalu semua ada pada tiap pasien, dan bahkan pada satu pasien pun keluhan dapat berganti atau bervariasi baik dari segi jenis keluhan maupun kualitasnya. Terdapat berbagai definisi tentang dispepsia.

Etiologi Dispepsia
1. Gangguan atau penyakit dalam lumen saluran cerna: tukak gaster/duodenum, gastritis, tumor, infeksi, Helycobacter pylori.
2. Obat-obatan: AINS, aspirin, beberapa jenis antibiotik, digitalis, teofili, dsb.
3. Penyakit pada hati, pankreas, sistem bilier, hepatitis, pankreatitis, kolesistisis kronik.
4. Penyakit sistemik: diabetes mellitus, penyakit tiroid, penyakit jantung koroner.
5. Bersifat fungsional: yaitu dispepsia yang terdapat pada kasus yang tidak terbukti adanya kelainan/gangguan organik/struktural biokimia. Tipe ini dikenal sebagai dispepsia fungsional atau dispepsia non ulkus.

ASMA BRONKIAL






Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik:
1. obstruksi saluran nafas yang reversibel
2. inflamasi daluran nafas
3. peningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai rangsangan (hipereaktifitas)

Obstruksi saluran nafas ini memberikan gejala-gejala asma seperti batuk, mengi, dan sesak nafas. Penyempitan saluran nafas pada asma dapat terjadi secara bertahap, perlahan-lahan dan bahkan menetap dengan pengobatan tetapi dapat pula terjadi mendadak, sehingga menimbulkan kesulitan bernafas yang akut. Derajat obstruksi ditentukan oleh diameter lumen saluran nafas, dipengaruhi oleh edema dinding bronkus, produksi mukus, kontraksi dan hipertrofi otot polos brinkus. Diduga baik obstruksi maupun peningkatan respon terhadap berbagai rangsangan didasari oleh inflamasi saluran nafas.

HIPEREAKTIVITAS SALURAN NAFAS
Yang membedakan asma dengan orangnormal adalah sifat saluran nafas pasien asma yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan seperti iritan (debu), zat kimia (histamin, metakolin), dan fisis (kegiatan jasmani). Pada asma alergik, selain peka terhadap rangsangan tersebut, pasien juga sangat peka terhadap alergen yang spesifik. Sebagian HSN diduga didapat sejak lahir, tetapi sebagian lagi didapat. Berbagai keadaan dapat meningkatkan hipereaktivitas saluran nafas seseorang, yaitu:

1. Inflamasi saluran nafas
2. Kerusakan epitel
3. Mekanisme neurologis
4. Obstruksi saluran nafas

MALNUTRISI


Malnutrisi adalah apabila terjadi penurunan berat badan lebih dari 10 % dari berat badan sebelumnya dalam 3 bulan terakhir. Selain kriteria yang sering digunakan adalah apabila saat melakukan pengukuran berat badan kurang dari 90% berat badan ideal berdasarkan tinggi badan atau jika indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5.

Malnutrisi merupakan suatu kejadian umum yang kita jumpai pada pasien dengan penyakit kronik yang terjadi pada masyarakat atau pada penyakit baik akut maupun kronik pada pasien yang dirawat dirumah sakit.

Pada saat terjadinya malnutrisi, seluruh organ akan mengalami penurunan massanya kecuali otak dimana malnutrisi tidak menyebabkan perubahan pada massanya. Pada saat malnutrisi maka akan terjadi proses penghancuran dari lean body mass untuk melepaskan asam amino untuk proses glukoneogenesis. Sebagaimana kita ketahui asam amino untuk protein penting dalam tubuh untuk sistem imunitas dan proses penyembuhan penyakit. Apabila keadaan ini berlangsung asam amino tubuh juga berkurang otot-otot paru juga mengalami kelemahan dan hasil akhirnya akan menyebabkan penurunan sistem imunitas dan pasien mudah terjadi pneumonia dan akhirnya kematian. 

Kamis, 10 Maret 2016








Selasa, 01 Maret 2016

foto








Senin, 08 Februari 2016