Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum
terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku.
Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendi-sendi tersebut.
Sendi
yang paling sering mengalami kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan,
lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan
bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang.
Gejala-gejala Osteoarthritis
Gejala
osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin
parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini bisa
berbeda-beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang.
Rasa
sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala
ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas
sehari-hari.
Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul
ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi
tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi.
Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah:
- Kelenturan sendi yang menurun.
- Sendi yang mudah nyeri.
- Lemas otot dan massa otot yang berkurang.
Gejala-gejala
tersebut bisa datang dan pergi atau terjadi secara terus-menerus.
Kekambuhan ini mungkin bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang Anda
jalani serta cuaca. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika gejala-gejala
osteoarthritis yang Anda alami tidak kunjung reda selama beberapa
minggu. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengetahui penyebabnya
jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah
terdiagnosis.
Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis
Osteoarthritis menyebabkan tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Tulang rawan adalah jaringan ikat padat yang kenyal dan elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan.
Penyebab
kerusakan tulang rawan tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi
ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu kondisi itu, yaitu:
- Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.
- Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.
- Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi.
- Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi.
- Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika.
- Mengidap kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.
Diagnosis Osteoarthritis
Tahap
awal diagnosis osteoarthritis umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada
sendi yang terserang. Dokter akan memeriksa apakah ada pembengkakan
serta batas gerakan sendi tersebut. Gejala-gejala dan riwayat kondisi
kesehatan Anda juga akan ditanyakan oleh dokter.
X-ray, MRI scan,
serta tes darah kemudian mungkin dianjurkan sebagai pemeriksaan yang
lebih mendetail. Selain itu, langkah-langkah pemeriksaan ini berguna
untuk:
- Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain.
- Memeriksa tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien.
Langkah Penanganan Osteoarthritis
Osteoarthritis
termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan
bertujuan untuk mengurangi gejala agar pasien bisa tetap beraktivitas
dan menjalani kehidupan secara normal.
Gejala dari kondisi ini
terkadang bisa berkurang secara perlahan-lahan seiring waktu. Gejala
bisa ditangani dengan langkah sederhana seperti:
- Menurunkan berat badan bagi pasien yang mengalami obesitas.
- Rutin dalam berolahraga.
- Menjalani terapi fisik dan/atau terapi okupasi.
- Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat pasien berdiri atau berjalan.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pereda rasa sakit atau obat anti inflamasi non-steroid.
Jika
langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan sendi cukup rusak,
dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk
memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih
mudah bergerak.
0 komentar:
Posting Komentar